Saya kangen orangtua saya. Lebiiiiihhhh dari apapun…
Karna harta yang paling berharga adalah keluarga..
LOVE YOU MOM… LOVE YOU DAD… LOVE YOU SIST… LOVE YOU BRO…
‘Lel, nggak pulang ke bontang? Mama kangen..’ itu ucap sang Bunda, 13 januari, 18:49 WIB.
Tahukah? Hati saya seperti tertusuk paku, ‘jlebb!’, yang menyebabkan syaraf-syaraf bergegas memberi pesan menuju kelenjar air mata, memaksa, mendorong setetes air mata untuk keluar, mengaliri pipi. Hidung pun memerah, napas tercekat, jemari kaku memegang handphone, dimana asal suara sang Ibu terdengar begitu…perih. Bukannya gimana-gimana, tapi kedengarannya seperti itu. Seperti seseorang yang sangat rindu akan sesuatu yang seolah-olah hilang begitu saja..seperti kehilangan sesuatu yang paling ia sayangi, kasihi, yang ingin ia peluk, yang ingin ia belai, yang ingin selalu diperhatikan bagaimana kesehatannya, perilakunya, ibadahnya, pakaiannya, kata-katanya. Yang begitu rindu dengan seseorang tempat ia sharing, berbagi tawa, masalah keluarga, masa lalu saat remaja.. termasuk masalah cinta. Seperti telah berpisah bertahun-tahun dengan gadis kecilnya, yang dulu masih nagis-nangis nggak karuan gara-gara naik sepeda temen yang remnya blong dan hampir masuk jurang, dan sekarang sudah hampir 7 tahun tinggal di pulau Jawa, hanya beberapa kali pulang ke rumah.
Saya betul-betul speechless. Ingin sekali rasanya mengatakan..’Leli juga..ma! Leli kangen, leli pengen pulang ke rumah, lelli pengen ketemu mama, ayah, pipit, tika, hanif, anis, hana, fathia..leli pengen selalu berada di rumah yang penuh kehangatan, masakan super lezat buatan mama, beres-beres rumah yang padahal dulunya kalo disuruh malah sering menjawab ‘ sebentar, ma!’, sebentarnya bukan sembarang sebentar.. leli pengen salim sama mama dan ayah kalo udah selesai sholat, pengen nonton berita bareng, pengen nonton songebob lagi sama fathia, pengen ke Baiturrahman pas maghrib walaupun itu repot banget siap-siapnya..pengen foto-foto narsis di laptop bareng adik-adik..pengen bantuin mama masak sekalian belajar, pengen ‘diceramahin’ sama ayah n mama lagi, dan masih banyaaak lagi..’
Ingiiiiinnnnn sekali rasanya bilang gitu..
Tapi mulut rasanya menjadi kelu.
Sudah berapa lama ya.. bahkan ayah mama nggak tau kalo saya libur sejak tanggal 24 Desember.. (atau lupa karena terlalu banyak anak? Hehehe J) Saya malah menghabiskan sebagian besar waktu liburan di asrama, atau main dengan teman-teman..
Bukannya nggak mau pulang, ma..
Terlalu banyak alasan yang membuat tangan ini terhenti untuk meng-klik ‘ok’ saat akan memesan tiket online. Terlalu banyak penyebab mengapa begitu jarang menelpon..
Saya bukan anak manja, saya tidak mau dianggap manja dan saya tidak akan pernah mau menjadi anak pertama yang manja.
Dan pada akhirnya, saya menelpon ke rumah karena kata adik, mama sakit. Ya Allah..mana ga ada pulsa buat nelpon. Alhamdulillah banget deh, ada temen yang sangat baik hatinya tanpa diminta sebelumnya (makasih yaa.. Semoga teman saya itu kehidupannya diberkahi Allah, dan dapat menemukan kebahagiaan dan kehangatan di keluarganya juga ^^)
Akhirnya saya mengatakannya juga! ‘Leli kangen..ma..’, disertai suara sesenggukan..dan airmata yang tidak hentinya keluar..sehingga saat bangun mata saya bengkak (kali ini bukan karena korea yaa J).
Tapi.. lega..
Mungkin ada orang yang sering bilang kangen, sayang ke orangtuanya.. tapi saya bukan yang bertipe seperti itu. Gengsi? Bukan. Malu? Iya. Kenapa ya?
Dan sepanjang percakapan itu, 80%nya didominasi sang Bunda..memberikan petuah.. menyentuuuh skali..mendengar suaranya yang lembut, dan saya membayangkan, kalau saya ada di sampingnya, pasti beliau sedang melihat ke mata saya, meyelami mata hati saya, sambil membelai, mengucapkan kata-kata yang begitu bermakna.. dan saya semakin merasa bersalah, semakin merasa ‘saya belum menjadi anak yang benar-benar soleha, tapi saya akan berusaha, berusaha menjadi anak yang solehah, yang doanya dapat membantu orangutanya saat dipanggil Allah kelak..’, dan saya tak henti-hentinya memohon pada Allah agar kata ‘iya’ yang saya ucapkan benar-benar akan saya lakukan..
Saya mendapatkan poin penting dari sebuah keluarga :
‘merasakan bagaimana rasanya mencintai dan dicintai dengan tulus, menyayangi dan disayangi, dengan cara apapun. Dalam wujud apapun.’
Lihat saja yah..ma..
Suatu hari nanti, seorang bayi perempuan yang di awal kelahirannya ngga bisa membuka mata selama seminggu ini (ini penyebab mengapa saya lebih sipit daripada yang lain atau penyebab saya mudah tidur? J),
Kelak dapat menjadi seorang kakak yang bisa menjadi contoh bagi adik-adiknya..
Menjadi tulang punggung keluarga..
Dan tidak mengecewakan, juga tidak mencoreng nama baik keluarga..
Dan menjadikan keluarga sebagai sebuah prioritas paling penting… :’)
Mudah-mudahan nanti selesai kuliah, leli bisa kerja di bontang aja.. biar deket sama mama,ayah, setelah masa perantauan yang cukup lama, dan bisa menjadi pionir di bontang sana, karena bontang bukanlah sekedar hutan biasa.
I love you mom, dad..
Leli bakal ngebuktiin,
Kalo ayah mama ngga sia-sia nyekolahin leli jauh-jauh, mahal, dan tidak bersama dengan keluarga di masa pencarian jati diri leli.
Dan insya Allah ngga cuma leli, tapi juga Pipit, Tika, Hanif, Anis, Hana, Fathia..
Ridhoi kami..ya Allah..
Berikan kami cukup waktu untuk membahagiakan orangtua kami..
Rabbighfirlii waliwaalidayya warhamhuma kamaa robbayaanii shoghiiraa.
Izinkan kami untuk berkumpul kembali di jannahMu.. amin..
Mmmmmuuaaah! Lovyuol :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar